Selasa 10th, September 2013 / 17:10 Written by Radar Sulbar
- Category Mateng
TOPOYO — Masa perhitungan APBN 2013
akan segera dilakukan akhir September. Itu membuat pembangunan Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) Mamuju Tengah (Mateng) harus mulai dikerjakan bulan ini.
Untuk itu Asisten I Bidang Pemerintahan Pemkab Mamuju Akhyar Arifin bersama Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Mamuju, drg. Firmon, segera menemui Bupati Mateng dan meminta kejelasan serta kepastian kesiapan lahan yang akan menjadi lokasi pembangunan RSUD Mateng.
Ditemui usai pertemuan, drg. Firmon menyampaikan, jika pemerintah pusat telah mendesak Dinkes Mamuju untuk memastikan pemanfaatan anggaran pembangunan RSUD yang akan ditempatkan di Mateng. Sehingga pihaknya, segera menemui Bupati Mateng agar mendapay kejelasan kesiapan lahan pembangunan RSUD.
“Sebab lokasi sebelumnya yang telah kami patok, menemui kendala, sehingga sejumlah patok yang telah kami pasang dicabut oleh orang yang tidak dikenal. Makanya kami kembali menemui bupati minta difasilitasi soal lahan ini, karena batas waktu proses tender juga sudah akan berakhir makanya kami harus cepat bergerak,” ujar Firmon.
Menurut Firmon, RSUD yang akan dibangun di Mateng cukup besar. Dalam perencanaan bangunan telah disiapkan sarana tempat tidur perawatan sebanyak 90 unit ditambah 3 unit ruang perawatan.
“Jadi jumlah bangunan yang akan segera dibangun, sebanyak 11 unit, terdiri dari Poliklinik, UGD, Ruang Perawatan Kelas III dengan jumlah tempat tidur sebanyak 90 unit, laboratorium, dapur umum, instalasi gizi, dan apotek,” urai Firmon.
Sementara itu, Akhyar Arifin menyampaikan bahwa pembangunan RSUD di Mateng masih menjadi tanggungjawab Pemkab Mamuju. Karena Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kemenkes masih ditujukan kepada Pemkab Mamuju. Mengapa demikian? karena saat turunnya DIPA Kemenkas 2013, Mateng belum memilki penjabat bupati kala itu.
“Kalau lahan tidak siap dalam sepekan ini, maka dipastikan anggaran akan bergeser ke tempat lain melalui Kemenkes. Oleh sebab itu, kami harus mendapat kepastian lahan. Kalau lahan sudah jelas, sudah menjadi kewajiban kami melaksanakan tender hingga menyelesaikan pembangunan,” singkat Akhyar. (anj/ham)
Untuk itu Asisten I Bidang Pemerintahan Pemkab Mamuju Akhyar Arifin bersama Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Mamuju, drg. Firmon, segera menemui Bupati Mateng dan meminta kejelasan serta kepastian kesiapan lahan yang akan menjadi lokasi pembangunan RSUD Mateng.
Ditemui usai pertemuan, drg. Firmon menyampaikan, jika pemerintah pusat telah mendesak Dinkes Mamuju untuk memastikan pemanfaatan anggaran pembangunan RSUD yang akan ditempatkan di Mateng. Sehingga pihaknya, segera menemui Bupati Mateng agar mendapay kejelasan kesiapan lahan pembangunan RSUD.
“Sebab lokasi sebelumnya yang telah kami patok, menemui kendala, sehingga sejumlah patok yang telah kami pasang dicabut oleh orang yang tidak dikenal. Makanya kami kembali menemui bupati minta difasilitasi soal lahan ini, karena batas waktu proses tender juga sudah akan berakhir makanya kami harus cepat bergerak,” ujar Firmon.
Menurut Firmon, RSUD yang akan dibangun di Mateng cukup besar. Dalam perencanaan bangunan telah disiapkan sarana tempat tidur perawatan sebanyak 90 unit ditambah 3 unit ruang perawatan.
“Jadi jumlah bangunan yang akan segera dibangun, sebanyak 11 unit, terdiri dari Poliklinik, UGD, Ruang Perawatan Kelas III dengan jumlah tempat tidur sebanyak 90 unit, laboratorium, dapur umum, instalasi gizi, dan apotek,” urai Firmon.
Sementara itu, Akhyar Arifin menyampaikan bahwa pembangunan RSUD di Mateng masih menjadi tanggungjawab Pemkab Mamuju. Karena Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kemenkes masih ditujukan kepada Pemkab Mamuju. Mengapa demikian? karena saat turunnya DIPA Kemenkas 2013, Mateng belum memilki penjabat bupati kala itu.
“Kalau lahan tidak siap dalam sepekan ini, maka dipastikan anggaran akan bergeser ke tempat lain melalui Kemenkes. Oleh sebab itu, kami harus mendapat kepastian lahan. Kalau lahan sudah jelas, sudah menjadi kewajiban kami melaksanakan tender hingga menyelesaikan pembangunan,” singkat Akhyar. (anj/ham)
0 komentar:
Posting Komentar